Turki Memberlakukan Lockdown Besar dan melarang Alkohol saat Lockdown, Membuat Warga Sekuler Turki Gusar

Ankara Pemerintah Turki melarang penjualan alkohol saat lockdown 17 hari diberlakukan. Lockdown besar akan dimulai di Turki pada Kamis (29/4/2021).

Keputusan larangan penjualan alkohol membuat warga sekuler Turki marah. Mereka menuduh Presiden Recep Tayyip Erdogan lewat aturan itu mencoba memaksakan gaya hidup religius pada masyarakat Turki.

Erdogan pada Senin (26/4) memutuskan untuk memberlakukan lockdown besar di Turki. Seluruh toko dan sekolah diminta tutup untuk membantu memerangi penyebaran COVID-19.

Pada Selasa (27/4), Partai AKP yang dipimpin Erdogan mengumumkan larangan penjualan alkohol selama lockdown. Keputusan itu membuat warga sekuler Turki bergegas membeli alkohol sebelum lockdown dimulai.

Pemerintah mengatakan, larangan alkohol diberlakukan agar tidak terjadi monopoli penjualan oleh swalayan. Sebab hanya swalayan yang boleh buka saat lockdown.

Sedangkan toko-toko kecil, termasuk yang menjual alkohol, diwajibkan tutup. Pemerintah menegaskan, jika alkohol masih diizinkan dijual, maka toko-toko kecil yang tutup akan mengalami kerugian besar.

Penjelasan dari Pemerintah Turki tidak diterima kelompok sekuler. Menurut mereka larangan penjualan alkohol tidak ada hubungan sama sekali dengan upaya memerangi pandemi COVID-19.

"Saya percaya yang ada dalam pemikiran pemerintah ayo larang ini sekarang jadi warga akan pelan-pelan akan mulai terbiasa," kata seorang perwakilan kelompok sekuler Turki, Adem Gulen, seperti dikutip dari Reuters.

Seorang warga Turki lainnya yang menjual alkohol, Ozgur Aybas, juga menolak keras kebijakan pemerintah. Dia menganggap Pemerintah Turki mulai mengintervensi kehidupan sekuler.

"Ini mengganggu gaya hidup sekuler dan intervensi budaya makan dan minum kami," kata Aybas.

"Masalahnya bukan di alkohol. Ini adalah intervensi kehidupan pribadi," sambung dia.

Turki adalah negara mayoritas Muslim. Namun, kelompok sekuler masih memegang peranan kuat di masyarakat.

Selama 18 tahun Erdogan berkuasa, masyarakat sekuler Turki merasa terus ditekan dengan kebijakan Erdogan yang cenderung religius.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berwisata Pantai di Jepara, Ada Beberapa Destinasi Yang Wajib Anda Kunjungi Sebagai Berikut

Berwisata Dan Mengunjungi Pantai Tersembunyi Pesewan di Gunung Kidul, Berikut Rutenya

Pemerintah Jelang Libur Nataru Batasi Pengunjung Aquarium Safari Jakarta Hanya 75%