Kasus Covid-19 di Bangkalan Madura Adanya Indikasi Ditutupi Tes Warga Takut Citranya Jelek Kalau Ada nya Kasus Positif

Bangkalan Lonjakan kasus aktif corona di Bangkalan di Pulau Madura, Jatim, saat ini masih terus terjadi. Bagaimana kondisi terkini di sana?

Berdasarkan information penambahan kasus aktif COVID-19 di Bangkalan yang dihimpun sejak 7 Mei 2021 hingga 7 Juni 2021, terlihat bahwa ada peningkatan yang cukup signifikan selama tiga hari terakhir.

Pada periode 7 Mei 2021 sampai 17 Mei 2021, penambahan kasus aktif cenderung stabil di angka 0 sampai 1 kasus per harinya. Kemudian terlihat penambahan angka yang naik-turun sampai dengan puncaknya di akhir Mei. Bahkan di tanggal 21 dan 24 Mei kembali tercatat sebanyak 0 kasus yang dilaporkan.

Peningkatan pertama kali terlihat pada tanggal 31 Mei 2021 di mana terdapat 8 kasus aktif yang terkonfirmasi. Kemudian angka cenderung turun hingga 5 hari setelahnya yang hanya terdapat 4 kasus aktif pada 5 Juni 2021.

Namun, data kembali menunjukkan adanya peningkatan drastis per tanggal 6 Juni 2021 yaitu sebanyak 25 kasus aktif. Hingga information terakhir yang didapatkan, sebanyak 40 kasus baru dilaporkan pada 7 Juni 2021. Angka tersebut menunjukkan adanya peningkatan hampir dua kali dari sehari sebelumnya.

Dari information ini, bisa disimpulkan selama tiga hari terakhir dapat diindikasikan terjadinya ledakan kasus. Sebab, dalam kurun waktu satu bulan sebelumnya, penambahan kasus COVID-19 cenderung rendah bahkan ada yang per harinya tidak melaporkan kasus sama sekali.

Terkini, 4 kecamatan di Bangkalan juga diinstruksikan untuk diterapkan mini lockdown. Empat kecamatan itu adalah Kecamatan Bangkalan, Kecamatan Arosbaya, Kecamatan Klampis, dan Kecamatan Geger.

" Sekarang ini masih berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan Polres Bangkalan. Akan menerapkan mini lockdown di empat kecamatan," ujar Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta, Senin (7/6).

Kemenkes juga mengirimkan sebanyak 50 ribu vaksin khusus guna menekan angka penyebaran COVID-19.

" Di Bangkalan juga kita sudah drop segera 50 ribu (vaksin) supaya bisa mengurangi risiko penularan," kata Menkes Budi Gunadi.

Jangan Tolak Looking Up, Tes Harus Masif


Ahli Epidemiologi Universitas Indonesia Pandu Riono menilai terdapat indikasi kasus dan data corona di Bangkalan atau Madura pada umumnya sebelumnya ditutupi.

"Laporan statistik dan kenyataan bisa berbeda. Kasus di Madura selama ini mungkin ditutupi, tes juga ditekan," tulis Pandu di akun Twitternya pada Senin (7/6).

Menurut Pandu, hal ini seharusnya tidak boleh terjadi. Apalagi saat ini varian corona ganas seperti B117, B1617, dan B1352 sudah terdeteksi.

"Lonjakan kasus di Madura sulit dibendung, nakes sudah terdampak, terutama bila varian baru juga ikut kontribusi. Perilaku manusia dan infection penyebabnya," lanjut Pandu seraya me-mention @jokowi.

Sementara Menkes meminta agar masyarakat tidak menolak apabila ada petugas tracing yang datang dan tidak memikirkan soal citra.

"Tracingnya jangan ditolak. Kalau Anda terkena enggak usah takut dan khawatir, kalau kita kena gimana gimana, citra kita gimana.

Kami tanyakan [mapping] supaya kita bisa menekan laju penularan," jelas Menkes dalam jumpa pers online, Senin (7/6).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berwisata Pantai di Jepara, Ada Beberapa Destinasi Yang Wajib Anda Kunjungi Sebagai Berikut

Berwisata Dan Mengunjungi Pantai Tersembunyi Pesewan di Gunung Kidul, Berikut Rutenya

Pemerintah Jelang Libur Nataru Batasi Pengunjung Aquarium Safari Jakarta Hanya 75%